Senin, 22 Oktober 2012

NILAI INFORMASI DALAM SITEM INFORMASI MANAJEMEN

NILAI INFORMASI

Terdiri dari 5 macam Nilai informasi yaitu ;
  1. Ketelitian (accuracy)
  2. Ketepatan waktu (timelines)
  3. Kelengkapan (complete)
  4. Keringkasan
  5. Kesesuaian
 Kita ambil contoh ke 5 nilai informasi di atas dengan keterkaitannya dalam lingkungan kerja saya.

kebetulan saya bekerja di bagian Ticketing Office di bidang jasa perjalanan udara untuk lebih jelas mari kita simak contohnya :

1. Ketelitian.

di dalam ticketing oofice kita perlu ketelitian dalam memasukan data reservasi pada tiket penumpang  yang akan terbang. kebetulan di perusahaan kami sudah ada sistem komputerisasi jadi kita dapat dengan mudah memasukan data tiket ke dalam komputer/sistem kami , tetapi kita harus tetap teliti agar tidak terjadi miss pada saat tiket itu kita buat karena akan terjadi kesalahan fatal dan akan berakibat buruk pelayanan kami terhadap penumpang.

2.Ketepatan Waktu

ketepatan waktu juga bisa dikaitkan dalam bidang saya sebagai tiketing office yaitu pada saat akan memberikan informasi jadwal keberangkatan pesawat terbang . didalam dunia penerbangan ada istilah yang di sebut dengan delayed yaitu yang berarti keterlambatan penerbangan pesawat. kami sebagai petugas wajib memberikan informasi kepada penumpang untuk keterlambatan pesawat kami. selain delayed ada lagi yang di sebut dengan check-in . chek-in merupakan proses dimana penumpang akan mendapatkan boarding pass atau tempat duduk di pesawat dan waktu check-in itu dan waktu check-in itu adalah satu jam sebelum keberangkatan jika lebih dari itu maka penumpang tidak dapat terbang. oleh karena itu ketetepatan aktu juga sangat penting .

3. Kelengkapan.

pada saat penumpang melakukan reservasi dan check-in penumpang wajib memenuhi kelengkapan data-data yaitu kartu identitas . karena nama di tiket harus sama dengan kartu identitas.

4.Keringkasan

keringkasan pembuatan tiket sanagat ringkas sehingga memudahkan penumpang untuk berpergian dengan tenang , karena sistem tiketkami sudah menggunakan komputerisasi atu yang di sebut elektronik tiket jika suatu saat penumpang kehilangan tiket elektroniknya dapat meminta nya kembali kepada petugas tiketing offfice dengan cara print ulang tiket penumpang tersebut. proses ini sanagat ringkas dan cepat.

5. Kesesuaian.

pada saat check-in petugas kami wajib memeriksa kesesuaian nama tiket dengan kartu identitas penumpang.untuk itu kami selalu memintakan kartu identitas penumpang pada saat proses pembuatan tiket agar pada saat penumpang check-in sesuai dengan di tiket.

sekian penjelasan yang saya buat untuk keterkaitannya nilai informasi dengan bidang kerja yang saya lakoni sekarang.




PENGERTIAN SIM (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)

 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.


Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.


Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.

Manajemen Pada Aspek Informasi

Informasi, data, fakta, atau opini dalam suatu organisasi dapat berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya dan dapat pula berlangsung secara horisontal. Lalu lintas informasi tersebut dapat berlangsung sewaktu-waktu dengan frekuensi tinggi atau rendah. Intensitas informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu organisasi dan bidang tertentu, terlebih bila informasi-informasi yang ada menumpuk dan tercampur baur.

Maka untuk penertibannya dibutuhkan suatu perangkat khusus yang dapat menanganinya. Perangkat tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Manajemen Informasi secara Sistem (MIS).Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an.

Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.

Untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi.

Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi sebuah disiplin ilmu secara mandiri.

Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM :

1.Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya.
2.Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya.
3.Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya
.4.Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.
5.Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya.

Secara ideal, lembaga pendidikan seharusnya memiliki SIM yang merupakan suatu unit atau badan tersendiri lengkap dengan susunan petugasnya. Sebab, adanya SIM bertujuan—sebagaimana dijelaskan Murdick—untuk meningkatkan manajemen yang didasarkan kepada berita-berita, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang didasarkan pada informasi secara sistem, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat yang canggih dan pemecahan masalah secara sistem.

SIM sebagai suatu badan memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas-tugas tertentu. Bagian-bagian itu ialah:

(1) pengumpulan data,
(2) penyimpan data,
(3) pemroses data,
(4) pemrogram data.

Masing-masing bagian tersebut dibutuhkan petugas yang ahli dalam bidangnya. Di negara-negara yang kaya, SIM sudah menggunakan alat yang canggih, yaitu komputer sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dan benar.

Di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, pemakaian komputer ini sedang dirintis. Meski demikian, data dapat saja diproses dengan pikiran dan keterampilan petugas dengan memakai model berpikir deduktif dan induktif. Berpikir deduktif bersumberkan dari kebutuhan manajer sedangkan berpikir induktif terjadi ketika menyusun informasi dari fakta-fakta yang menyangkut kebutuhan manajer.


Sistem Informasi Sebagai Pendukung Proses Manajerial

Teori-teori kepemimpinan diketahui bahwa manajemen suatu organisasi memainkan tiga ketegori peranan, yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan informasional, dan peranan selaku pengambil keputusan. Peranan yang bersifat interpersonal dimaksudkan untuk menumbuhkan iklim solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi. Peranan ini dapat terlihat dalam tiga bentuk, yaitu :

(1) peranan yang bersifat simbolis, dimana ia akan berakibat pada kesediaan manajemen untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan seremonial.
(2) Peranan selaku pimpinan, dimana kemampuan memimpin yang efektif akan turut menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi.
(3) Peranan sebagai penghubung, yakni manajemen menerima informasi dari pihak luar dan sebaliknya memberikan informasi kepada pihak luar tentang organisasi yang dipimpinnya.Peranan yang kedua adalah peranan informasional.

Yakni, dalam kedudukannya sebagai pimpinan dalam organisasi, manajemen menjadi pemantau arus informasi, selain sebagai penerima dan pembagi informasi. Peranan yang terakhir adalah selaku pengambil keputusan, baik yang sifatnya strategis, fungsional dan teknis operasional.

Seluruh peranan yang telah disebutkan tadi akan dapat dimainkan oleh manajemen dengan tingkat efektivitas yang tinggi apabila sebelum dan selama memainkan peranan tersebut tersedia semua jenis informasi yang diperlukan oleh manajemen suatu organisasi.

Sabtu, 20 Oktober 2012

CONTOH SISTEM TPS, DSS ,DAN EIS DI DALAM SEBUAH PERUSAHAAN

KETERKAITANNYA SISTEM TPS, DSS dan EIS DI DALAM SEBUAH PERUSAHAAN

 Perkenalkan terlebih dahulu saya Alvian wijaya saya merupakan pegawai dari salah satu perusahaan BUMN yaitu PT.Merpati Nusantara Airlines. Saya menjabat sebagai salah satu staff di bagian Ticketing Office, saya akan menjelaskan Ketiga system ini saling berkaitan satu sama lainnya :

Kita ambil contoh

  • TPS (Transaction Processing System ) 
TPS adalah sistem informasi yang terkompeterisasi yang di kembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin. Merupakan sistem tanpa batas untuki memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan external , manajer melihat data-data yang di hasilkan oleh TPS untuk memperbarui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini penting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar tanpa interupsi sama sekali. TPS berkembang dari sytem informasi manual menjadi sistem proses menggunakan bantuan mesin  menjadi data elektronik dari TPS dapat menghasilkan data hasil transaksi bisnis seperti penjualan , pembelian dan perubahan persedian.
dari keterangan di atas kita dapat mengambil salah satu contoh di perusahaan kami yang bergerak di bidanga jasa angkutan udara. slah satu TPS yaitu seorang pegawai ticketing yaitu dengan cara dia berinteraksi langsung dengan para konsumen dengan cara menawarkan perjalanan ke kota tujuan yang di inginkan konsumen dengan menggunakan pesawat terbang . denagan cara membuatkannya di dalam suatu sytem elektronik dan akan menghasilkan sebuah tiket elektronik dan siap untuk di pakai untuk terbang tentu saja dengan ada harga di sana shingga dapat menghasilkan provit terhadap sebuah perusahaan dan terjadi suatu transaksi bisnis di sana. yaitu berupa penjaualan tiket.

  • DSS (decision Support System )
DSS adalah kelas dari sistem informasi terkomputerisasi yang mendukung aktivitas dari TPS di dalam DSS aktivitas pengambialn keputusan untuk teknologi komunikasi data , dokumen , pengetahuan dan model proses mengambil keputusan untuk menyelesaikan tugas atau kndala dalam sebuah sytem.. aplikasi ini di dukung oleh model campuran , analisis data, dan antarmuka kuat. DSS dalam mengambil keputusan di dalam lingkungan TPS dan dapat mengevaluasi pada keputusan yang optimal , jiak ada kasus mereka hanya dapat dalam kasus-kasus yang terbatas.
contoh di dalam perusahaan kami : DSS sama denagan Supervisor posisi ini diatas staff supervisor ini bertugas mencari para pembeli/konsumen ataupun relasi untuk dapat menggunakan jasa penerbanagan yang kami tawarkan dan juga sebagai otak dari penjualan untuk melakukan promosi agar jasa yang kami tawarkan dapat laku dan terpublish di masyarakat. Selain media untuk promosi Supervisor juga dapat di gunakan sebagai pengambil keputusan yang bertanggung jawab setelah manager. Jadi ruag lingkup supervisor terbatas hanya mencakup pada bagian staff (TPS) saja.

  • EIS (Executive Information Sytem ) 
Merupakan sistem computer -based dalam mengakses data dan informasi untuk menegetahui suatu permasalahan , meneliti, solusi yang akan di berikan kepada TPS dan EIS denagan EIS kita dapat menganalisa
  1. PEMESANAN
  2. PEMBAYARAN BIAYA DAN KERUGIAN
  3. RISK MANAGEMENT ISSUES
  4. DETAIL KERUGIAN
  5. CASELOADS
  6. DATA AKTUAL
-->
Manfaat :
1. Membangun analisa logis, presentasi grafis, dan pengkonfigurasian dashboards yang mengeliminasi kebutuhan bagi pengguna untuk mendapatkan pengertian yang detail representasi statistikal
2. Kemampuan tailor reports untuk key issues untuk trends monitoring
3. Mengijinkan organisasi untuk berusahan memperbaiki kualitas dari area permasalahan
4. Mendukung analisa dari kerugian dan data klinis
5. Mengidentifikasi menejemen risiko
6. Merekam informasi finansial

Contoh di dalam perusahaan kami :

EIS kami sebut sebagai manager yaitu kepala dari staff dan supervisor mangaer berhak mengetahui semua kegiatan di dalam perusahaan dari mulai staff sampai supervisor dan dapat mengendalikan dan memegang komando untuk melakukan sebuah tindakan dan wacana untuk memajukan perusahaan . Dan bertanggung jawab atas sebuah perusahaan yang di pimpinnya selain perusahaan manager juga bertanggung jawab terhadap pegawainya termasuk staff beserta supervisornya.

Dari keterangan yang saya simpulkan di atas Sebuah Organisasi pasti terdapat TPS, DSS DAN EIS dan kesemuanya itu sangat berkesinambungan satu sama lain jika salah satu dari ketiga itu bermasalah maka akan berakibat pada sytem informasinya begitupun jika di kaitkan denagn sebuah perusahaan maka perusahaan akan mengalami maslah dan berujung kerugian. Oleh karena itu jika ingin terus maju dan berhasil kita dapat menggunakan sistem ini denahan sebaik-baiknya.

Demikian penjelasan yang saya berikan semoga bermanfaat. 

PENGERTIAN EIS, DSS DAN TPS

PENGERTIAN EIS,DSS,TPS

EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM
Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis.
EIS mengintegrasikan data yang berasal dari sumber data internal maupun eksternal, kemudian melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman laporan yang berguna. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif untuk mengakses secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan departemen, sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak eksekutif. Laporan ini digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk menekan permasalahan manajerial dan membuat perencanaan keputusan untuk perusahaan.
Karakteristik Teknologi Informasi untuk EIS
Dari definisi EIS, dapat diketahui EIS berhubungan erat dengan pengelolaan dan perepresentasian informasi dengan menggunakan komputer. Dengan .demikian, EIS sangat erat kaitannya dengan teknologi informasi. Adapun karakteristik teknologi informasi yang dibutuhkan oleh EIS adalah sebagai berikut :
1. Executive-friendly, sesuai dengan keahlian mengoperasikan komputer yang dimiliki oleh kalangan eksekutif. Mudah digunakan dan mudah dipelajari.
2. Memungkinkan pengguna untuk meng-undo prosedur atau kembali ke tampilan layar yang diakses sebelumnya.
3. Memiliki on-line help.
4. Sesuai dengan kebutuhan eksekutif dalam hal kecepatan.
5. Graphic-oriented dan dapat menampilkan tampilan grafis yang bervariasi, sesuai dengan kebutuhan.
Karakteristik Data untuk EIS
Format data yang disediakan oleh EIS juga harus memenuhi kebutuhan data para pihak eksekutif. Berikut adalah karakteristik data yang dibutuhkan oleh EIS :
1. Data yang telah dirangkum (highly summarized data). Pada umumnya, eksekutif lebih mencari rangkuman data, dibandingkan rincian data, untuk membuat keputusan.
2. Drill down. Menyediakan mekanisme yang memungkinkan eksekutif untuk melakukan drill down, atau melihat rincian data yang menyusun rangkuman data.
3. Integrasi data dari basis data yang berbeda - beda. Terkadang eksekutif memerlukan data dari basis data on-line, seperti jumlah current budget. Dalam periode tertentu, eksekutif akan memerlukan akses ke rangkuman data yang dikelola secara statis di basis data.
4. Eksekutif lebih tertarik untuk melihat trend jangka panjang, misalnya lima tahun ke depan.
5. Informasi menjadi lebih bermakna jika dapat dibandingkan dengan informasi lain yang sejenis. Artinya, EIS harus dapat mengakses data eksternal yang dapat dibandingkan dengan data perusahaan.
6. Informasi yang disampaikan kepada eksekutif harus dalam bentuk yang ditentukan oleh faktor penentu kesuksesan (critical success factors) yang didefinisikan oleh eksekutif.
Karakteristik EIS
Dari karakteristik teknologi informasi dan data yang dibutuhkan oleh EIS, serta tujuan dari EIS, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah EIS memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Disesuaikan untuk pihak eksekutif.
2. Mudah digunakan.
3. Memiliki kemampuan drill down.
4. Mendukung kebutuhan data eksternal.
5. Dapat membantu dalam situasi yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi.
6. Memiliki orientasi masa depan.
DECISION SUPPORT SYSTEMS
Decision Support Sistem (DSS) adalah kelas dari sistem informasi terkomputerisasi yang mendukung aktivitas pengambilan keputusan. DSS adalah interaktif berbasis komputer sistem dan subsistem dimaksudkan untuk membantu pengambil keputusan menggunakan teknologi komunikasi, data, dokumen, pengetahuan dan / atau model proses keputusan untuk menyelesaikan tugas.
Decision Support Systems telah berevolusi selama 25 tahun terakhir dari sistem mainframe tidak fleksibel, untuk PC terisolasi alat, untuk klien / server data dippers, dan sekarang untuk kinerja tinggi dan perusahaan extensible dukungan keputusan-aplikasi, sering melibatkan organisasi intranet. Pada saat yang sama, hubungan antara Departemen TI dan pengguna telah berkembang dari badai ke koperasi.
Payung besar sistem pendukung keputusan (DSS) telah lama menyediakan tempat pengumpulan selamat datang bagi anda yang ingin membangun aplikasi perangkat lunak yang didasarkan pada model campuran, analisis data, dan antarmuka kuat. DSS menarik praktisi, akademisi dan mahasiswa dari berbagai bidang termasuk sistem informasi, riset operasi / ilmu manajemen, ilmu komputer, psikologi dan disiplin bisnis lainnya.
TRANSACTON PROCESSING SYSTEMS
Transaction Processing Systems (TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan.
SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).